SBOJakarta - Calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku siap menjalani proses hukum, terkait kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada dirinya.
"Saya sudah sampaikan, kalau karena saya membuat negara
kita begitu kacau, saya rela ditangkap, dipenjara. Tapi saya tidak akan pernah
mundur (Pilkada), karena kalau saya mundur saya juga akan dipenjara," ujar
Ahok di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/11/2016).
Namun, Ahok tak rela apabila dirinya dipenjara karena
difitnah penyebar video yang sudah diedit tentang dirinya saat berkunjung di
Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. Penyebar video itu adalah Buni Yani.
"Ya kalau negara ini betul-betul begitu kacau karena
seorang Ahok, saya rela ditangkap, dipenjara, kenapa enggak? Tapi bukan
(dipenjara) karena difitnah menghilangkan kata 'pakai'," dia menegaskan.
Mantan Bupati Belitung Timur itu kembali menyampaikan
permintaan maafnya kepada seluruh kaum muslim.
"Saya sudah sampaikan permohonan maaf dari tulus hati
yang paling dalam, enggak mau terima juga. Ya saya akan jalani proses hukum.
Tapi sekarang jelas ada pengakuan, dia (Buni Yani) bilang dia ngilangin
kok," Ahok menegaskan.
Sementara, Buni Yani mengaku telah menghilangkan kata
"pakai" dalam video tersebut. Sedangkan dalam video Ahok yang asli
berbunyi "...dibodohi pakai Al-Maidah 51...
Terkait demonstrasi pada Jumat kemarin, 4 November 2016,
Ahok turut berdukacita kepada para korban unjuk rasa anarki di depan Istana.
Dia juga menyayangkan adanya penjarahan di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta
Utara.
"Saya ikut empati kepada orang-orang yang pada dijarah,
warung dijarah. Sampai ada yang mesti kena gas air mata, nah kita sayangkan,
gitu lho. Sampai magrib (demonstrasi) udah bagus gitu lho, setelah salat isya
ribut," ujar dia.
Ahok juga menyayangkan banyaknya sampah yang ditinggalkan
para pedemo yang mencapai 71 ton. "Harusnya kan enggak perlu (rusuh)
seperti itu, sampah juga di mana-mana sampai 71 ton, ya kita sayangkan
saja."
Menurut Ahok, kerusuhan di Penjaringan tidak ada hubungan
dengan kasus dugaan penistaan agama. Dia setuju apa yang dinyatakan Presiden
Joko Widodo, bahwa demonstrasi bisa menyebar dan rusuh disebabkan ada aktor
politik di belakangnya.
"Presiden sudah sampaikan ini ada aktor politik di
belakang ini. Kan ulama-ulama sudah kita lihat mendorong jangan terjadi
(keributan). Terus kasus yang di Penjaringan, itu betul-betul enggak ada
hubungan dengan demo, loh. Orang baru. Masih demo saja sudah penuh ke arah
Waduk Pluit. Udah penuh mau masuk rumah kita, saya kira melanggar," Ahok
memungkasi.
Blogger Comment